SELAMAT DATANG DI BLOG BAIM...SEMANGAT PAGI...BERSAMA MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI DAN KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI...GO ORGANIK INDONESIA...

Jumat, 23 November 2012

GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DAN CARA PENGENDALIANNYA

Kelapa sawit ( Elaeis guineensis )merupakan tanaman penghasil minyak tertinggi. Seperti tanaman lain, kelapa sawit juga rentan terhadap serangan sejumlah penyakit, salah satu penyakit yang paling penting di kelapa sawit adalah Busuk Pangkal Batang atau Basal Stem Rot (BSR).
Penyakit BSR, yang disebabkan oleh jamur spesies Ganoderma, adalah penyakit yang paling serius pada kelapa sawit khususnya di Malaysia dan Indonesia, sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Jamur  Ganoderma dapat
ditemukan dan tersebar di seluruh dunia, tumbuh subur pada tanaman tahunan, termasuk jenis pohon jarum dan palem-paleman. Beberapa spesies Ganoderma adalah jamur pembusuk kayu, beberapa jenis bersifat patogen dan merugikan terhadap tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan tanaman tahunan.

Gejala Penyakit BSR pada Tanaman Kelapa Sawit

Pada tanaman kelapa sawit muda, gejala penyakit  BSR yang dapat diamati dari luar adalah adanya daun yang menguning pada satu sisi, atau adanya bintik-bintik kuning dari daun yang lebih pendek, yang kemudian  diikuti dengan nekrosis . Pada daun yang baru membuka nampak lebih pendek dibandingkan daun normal lalu mengalami klorosis dan bahkan mengalami nekrosis. Seiring penyakit ini terus berkembang, tanaman kelapa sawit nampak pucat keseluruhan, pertumbuhan lambat dan daun tombak yang tersisa tidak membuka.
Gejala serupa juga dapat diamati pada tanaman dewasa dimana beberapa  daun tombak tidak terbuka  dan kanopi daun umumnya pucat. Daun yang terserang kemudian mati dimana nekrosis dimulai pada daun yang paling tua dan merambat meluas ke atas ke arah mahkota daun. Tanaman kemudian mati dimana daun kering terkulai pada ujung pelepah pada batang . Umumnya apabila gejala pada daun terus diamati, biasanya akan ditemukan bahwa setidaknya satu setengah bagian jaringan batang bawah telah mati diserang jamur. Apabila kelapa sawit muda terinfeksi, biasanya bakal mati dalam waktu 6-24 bulan sejak munculnya gejala pertama, tetapi tanaman kelapa sawit yang dewasa yang terinfeksi bakal mati 2-3 tahun kemudian.
Jaringan dasar batang yang terinfeksi nampak busuk kering. Pada penampang batang yang terkena, nampak bahwa jaringan kayu yang busuk berwarna coklat terang, ditandai dengan adanya daerah yang tidak beraturan yang berwarna gelap dan tepi luar dari daerah gelap tersebut ada zona berwarna kuning yang juga tidak beraturan.  Zona kuning tersebut ditemukan antara tepi jaringan yang sakit dan jaringan sehat,serta terdapatnya instilah kata zona gelap yang sempit ini adalah ‘garis hitam’, dan di dalam baris tersebut melekat sekelompok sel hifa yang membengkak pada kondisi dorman/istirahat. Jaringan kayu busuk yang berwarna coklat terang menyebabkan tanaman tumbang dan meninggalkan jaringan yang terinfeksi Ganodema di tanah. Selanjutnya, basidiomata Ganoderma akan tumbuh berkembang terutama pada musim hujan. Jika tanaman kelapa sawit yang terinfeksi tetap berdiri, nampak bahwa batangnya hampa atau keropos.
Akar kelapa sawit yang terinfeksi nampak sangat rapuh dimana jaringan internal pada akar mengering dan menjadi  tepung. Jaringan korteks pada akar nampak berwarna coklat dan mudah hancur dan ‘stele’ akar menjadi hitam. Pada akar tua yang terinfeksi, jamur Ganoderma nampak seperti  lapisan putih mirip tikar  pada permukaan bagian dalam eksodermis.
Basidiomata Ganoderma atau sporofora bisa ‘ya’ atau bisa ‘tidak’ berkembang sebelum gejala daun muncul. Basidiomata tumbuh pada dasar/pangkal batang dari kelapa sawit yang akarnya terinfeksi Ganoderma, dan munculnya basidiomata inilah gejala yang paling diagnostik terhadap penyakit BSR. Saat munculnya basidiomata tergantung pada lamanya waktu pembusukan dari dalam ke arah  pinggiran batang. Basidiomata awalnya muncul kecil sekali, lalu jaringan jamur yang berkembang membentuk seperti tombol putih dan kemudian dengan cepat menjadi basidiomata dewasa yang bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warna. Permukaan atas basidiomata berwarna terang ke gelap coklat, dengan sedikit bercahaya dan nampak mengkilap. Di bawah permukaannya berwarna keputihan dan memiliki banyak pori-pori kecil. Umumnya basidiomata berdekatan satu sama lain nampak tumpang tindih dan membentuk semakin besar berstruktur. Keberadaan basidiomata dapat memberi petunjuk praktis terhadap keberadaan pusat penyakit dalam batang kelapa sawit. Ketika kelapa sawit mati, kolonisasi basidiomata akan terbentuk dengan cepat ke seluruh batang tubuh tanaman kelapa sawit.

Cara Pengendalian  Ganoderma


                                       
Dengan cara pemakaian Natural GLIO  ( produk Nasa ) semenjak awal tanam kelapa sawit.Salah satu kandungan yg terdapat pada Natural GLIO adalah Trichoderma sp dimana fungsi dari Trichoderma sp. sendiri merupakan jamur yang dapat melawan dan bersifat antagonis terhadap jamur bersifat patogen seperti ganoderma. Cendawan inipun mampu membuat dan memperkuat sistem pertahanan tanaman untuk melawan serangan ganoderma, bisa dikatakan sebagai agen hayati mengendalikan penyakit pangkal busuk. Cara pemakaian Natural GLIO dengan di fermentasikan menggunakan pupuk kandang,100 gram Natural GLIO untuk di campurkan dengan 50 kg pupuk kandang dengan masa fermentasi 2 minggu.Lalu aplikasikan 100 gram /lubang tanaman baru kelapa sawit.Selain di pakaikan dengan pupuk kandang Natural GLIO bisa di aplikasikan ke tanah dengan di campurkan dengan Pupuk Organik Nasa yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar