SELAMAT DATANG DI BLOG BAIM...SEMANGAT PAGI...BERSAMA MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI DAN KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI...GO ORGANIK INDONESIA...

Senin, 07 Januari 2013

JENIS-JENIS PENYAKIT PEMBIBITAN KELAPA SAWIT

Pembibitan adalah salah satu faktor penting selain pupuk dan curah hujan  dalam mendapatkan produksi panen dari tanaman kelapa sawit. Maka dari itu pembibitan juga merupakan tanaman yang rentan terhadap penyakit tanaman. Dengan memakai Pupuk Organik Nasa dan Pestisida Organik Nasa yang telah terbukti mampu menanggulangi  penyakit pada pembibitan kelapa sawit  serta memperbaiki unsur hara yang di perlukan oleh tanaman.
Pada umumnya ada enam pathogen yang terlibat pada penyakit daun di bibitan, tetapi pada bibitan Lonsum biasanya hanya 2 jenis pathogen berbeda yang biasa menyerang daun yaitu: Botryodiplodia dan Culvularia. Sangat sulit untuk membedakan gejala dari beberapa macam jamur di lapangan. Mengidentifikasi pathogen secara pasti dibutuhkan pengamatan microscopic. Berikut Gejala penyakit dan cara penanggulangannya :


Botryodiplodia
  • Bercak daun dimulai dari ujung daun. Becak-becak kecil dan transparan dan mudah dimonitor dengan penembusan sinar matahari.
  • Cara Pengendaliannya :
  1. Pemberian Pupuk Organik Nasa yang berupa SUPER NASA + natural Glio disaat pembuatan media tanam pembibitan.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik cair (POC )Nasa + Hormonik + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1 + 1/4 ) tutup/tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di pagi hari.
  3. penyemprotan Pestisida Organik Nasa yang berupa PESTONA + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/ tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.
Culvularia
  • Mula-mula pathogen ini menyerang daun pupus yang belum membuka atau dua daun yang termuda yang sudah membuka.
  • Gejala pertama adanya becak bulat kecil, berwarna kuning tembus cahaya, yang dapat dilihat pada kedua sisi permukaan daun.
  • Cara Pengendaliannya :
  1. Pemberian Pupuk Organik Nasa yang berupa SUPER NASA + natural Glio disaat pembuatan media tanam pembibitan.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik cair (POC )Nasa + Hormonik + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1 + 1/4 ) tutup/tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di pagi hari.
  3. Penyemprotan Pestisida Organik Nasa yang berupa PESTONA + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/ tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.
Drechslera halodes
  • Mula-mula timbul pada pupus atau daun pertama yang baru saja membuka, terbentuk becak kecil hijau pucat, lalu menjadi hijau jernih yang dikelilingi halo lebar berwarna hijau kekuningan dan tidak berbatas tegas.
  • Cara Pengendaliannya :
  1. Pemberian Pupuk Organik Nasa yang berupa SUPER NASA + natural Glio disaat pembuatan media tanam pembibitan.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik cair (POC )Nasa + Hormonik + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1 + 1/4 ) tutup/tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di pagi hari.
  3. penyemprotan Pestisida Organik Nasa yang berupa PESTONA + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/ tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.
Helminthosporium
  • Cendawan ini menunjukkan gejala-gejala yang berbeda. Kadang-kadang menghasilkan bercak kecil, berwarna coklat, tidak disertai dengan klorosis, dan bercak tidak membesar.
  • Cara pengendaliannya :
  1. Pemberian Pupuk Organik Nasa yang berupa SUPER NASA + natural Glio disaat pembuatan media tanam pembibitan.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik cair (POC )Nasa + Hormonik + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1 + 1/4 ) tutup/tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di pagi hari.
  3. penyemprotan Pestisida Organik Nasa yang berupa PESTONA + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/4 ) tutup/ tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar