Secara alami, sebenarnya unsur hara makro
sudah tersedia dalam tanah, namun dalam keadaan tertentu perlu campur
tangan manusia agar ketersediaanya menjadi cukup. Dalam bahasa
sederhananya, perlu adanya pemupukan pada tanaman.
Saat ini, pupuk yang beredar sangatlah banyak. Namun, secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. Ada
pula yang membaginya menjadi pupuk organik dan anorganik. Ada yang
dibuat secara massal oleh pabrik, ada juga yang hanya menggunakan
sentuhan tradisional, bahkan ada yang tidak diolah sama sekali.
Sebenarnya yang dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara yang
terkandung dalam tanah, maupun dalam pupuk yang Anda berikan. Unsur
hara tersebut ada yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang banyak, ada pula yang diperlukan hanya dalam jumlah yang
sedikit. Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman,
itulah yang disebut unsur hara makro. Apa saja yang termasuk unsur hara
makro? Silahkan disimak satu per satu, lengkap dengan sedikit
bahasannya.
Terdapatnya dan fungsi dari unsur-unsur makro yang sangat dibutuhkan. Antagonisme.
a. Zat Lemas (N)
Zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- dan NH4+ ,
protoplasma yang hidup terdiri dari kira-kira 25% bahan kering dengan
komposisi 50-50% zat-zat putih telur dan 5-10% lipoiden dan persenyawaan
lainnya yang mengandung N. kadar zat lemas dari protoplasma kira-kira
antara 2-2,5%.
Dengan adanya pemungutan hasil tanaman secara besar-besaran maka banyak sekali zat lemas yang hilang.
Pada perusahan tebu sering kali didapat penghasilan sebanyak
1000-1500 qt tebu. Bila kadar airnya dihitung 70% maka bahan keringnya
berjumlah 300-450 qt/ha pada tiap panennya. Untuk padi hasilnya lebih
rendah yakni 22 qt/ha gabah atau 20 qt/ha bahan kering dari gabah dan 45
qt/ha bahan kering dari jeraminya jadi sejumlah 64 qt/ha. Oleh karena
itu pemupukan N pada tanaman tebu harus lebih besar dari pada tanaman
padi.
Biarpun ada hubungan yang erat antara pemberian N dengan sejumlah
bahan kering yang dihasilkan, tidak berarti bahwa pemberian zat N itu
harus sebanyak-banyaknya, sebab pemberian zat N yang berlebih akan dapat
membahayakan. Memang benar pemberian N akan menghasilkan banyak bahan
hijau berupa daun dan batang, akan tetapi pada tanaman padi yang banyak
dipupuk dengan pupuk N akan banyak menghasikan daun dan batang, tetapi
karena tumbuhnya sangat subur, maka batangnya lembek sehingga mudah
rebah dan kurang sekai menghasikan buah; selain itu pemupukan N yang
banyak dapat memperlambat masaknya biji.
Pemberian N yang banyak mempengaruhi juga perkembangan susunan akar,
tetapi tidak sebagai Phosphorus dimana akar menjadi lebih panjang dan
lebih dalam masuk kedalam tanah. Oleh karena dalamnya masuknya susunan
akar kedalam tanah yang tidak sepadan dengan kesuburannya pada bagian
atas tanah, maka tanaman dalam keadaan demikian akan lebih lekas
kekeringan.
b. Phosphor (P)
Fosfor diambil oleh akar dalam bentuk H2PO4- danHPO4=sebagian
besar fosfor didalam tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat
dalam senyawa-senyawa organik dan hanya sebagian kecil terdapat dalam
bentuk anorganik sebagai ion-ion phosphat.
Beberapa bagian tanaman sangat banyak mengandung zat ini, yaitu
bagian-bagain yang bersangkutan dengan pembiakan generatif, seperti
daun-daun bunga, tangkai sari, kepala sari, butir tepung sari, daun buah
dan bakal biji. Jadi untuk pembentukan bunga dan buah sangat banyak
diperlukan unsur fosfor. Selain itu fosfor berperan juga pada sintesa
hijau daun. Fosfor mendorong pertumbuhan akar-akar muda yang berguna
bagi resistensi terhadap kekeringan.
c. Kalium (K)
Kalium diserap dalam bentuk K+. kalium banyak terkandung pada abu. Abu daun teh yang muda mengandung sampai 50% K2O, pucuk tebu yang muda mengadung 60-70% K2O dan pada tanaman jagung adalah sbb:
Didalam batang dan daun : 52% dan 61%
Didalam tongkol : 21%-45%
Didalam akar : 3%-20%
Kalium terdapat didalam sel-sel yaitu sebagai ion-ion didalam cairan
sel dan sebagai persenyawaan adsorptif didalam zat putih telur dari
sitoplasma. Inti sel tidak mengandung kalium. Sebagai ion didalam cairan
sel, Kalium berperan dalam melaksanakan “turgor” yang disebabkan oleh
tekanan osmotis.
Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang. Bila
tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti.
Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi
seperti kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K2O) didalam tanah.
Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih
telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka Kalium akan
cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (mobil).
Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat.
Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang
baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu. Daun-daun pada
teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai dan
buahnya lekas jatuh.
Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau menggabus, hal
ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah. Menurut penyelidikan
mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti pada
rosela, kapas dan rami.; dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan
lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat
dan lebih panjang.
d. Calsium (Ca)
Unsur ini diserap dalam Ca++, Kalsium terdapat sebagai
kalsium pectinaat pada lamela-lamela tengah dari dinding-dinding sel,
endapan-endapan dari kalsium oksalat dan kalsium karbonat dan sebagai
ion didalam air-sel. Kebanyakan dari zat kapur ini (CaO) terdapat
didalam daun dan batang. Pada biji-biji relatif kurang mengandung kapur,
demikian juga pada akar-akaran. Pada akar-akaran banyak terdapat pada
ujung-ujungnya dan bulu-bulu akar.
Fungsi ion Kalsium yang penting adalah mengatur permeabilitas dari
dinding sel. Telah diketahui bahwa ion-ion Kalium itu mempertinggi
permeabilitas dinding sel dan ion-ion Kalsium adalah sebaliknya. Hal
ini penting bagi organisme, sebab bertambahnya permeabilitas yang
disebabkan ion-ion Kalium dapat lebih dicegah.
Peranan yang penting dari kapur terdapat pada pertumbuhan ujung-ujung
akar dan pembentukan bulu-bulu akar. Bila kapur ditiadakan maka
pertumbuhan keduanya akan terhenti dan bagian-bagian yang telah
terbentuk akan mati dan berwarna coklat kemerah-merahan.
e. Magnesium (Mg)
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++ dan merupakan bagian
dari hijau daun yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain, kecuali
didalam hijau daun Mg terdapat pula sebagai ion didalam air-sel.
Walaupun za mineral ini diserap tanaman dalam jumlah yang sedikit
jika dibandingkandengan zat mineral makro lain (diantaranya N,P dan Ca),
Mg dalam bentuk Mg2+ mempunyai peranan penting dalam
penyusunan klorofil. Menurut G. H. Collings (1955) kadar magnesium dari
klorofil tanaman adalah 2,7 persen.
f. Belerang (S)
Belerang diserap dalam bentuk SO4= , unsur ini terdapat pada zat putih telur. Selanjutnya belerang terdapat pada glukosida dan sebagai ion sulfat didalam air-sel.
Unsur-unsur makro yang dikehendaki
a. Natrium (Na)
Natrium terdapat pada semua abu tanaman, terlebih pada tanaman yang
timbuh pada tanah yang banyak mengandung garam dapur seperti pada tanah
asin atau payau, air laut dsb. Oleh karena itu biasanya pada tanaman
demikian (halophyta) terdapat pula ion-ion klor.
Natrium yang terbentuk sebagai ion mempunyai arti biologis karena
turut serta memelihara keadaan turgor. Unsur ini dapat pula menggantikan
Kalium dalam hal tersebut dan memang sering terjadi, bahwa kadar
Natriumnya naik bila keadaan unsur Kalium sangat kurang.
b. Klor (Cl)
Klor terdapat sebagai ion didalam air-sel disemua bagian tanaman.
Kadarnya sangat berbeda-beda, tergantung pada kandungan klorida dari
lingkungannya. Terutama tanaman-tanaman halophyta banyak mengandung
klor.
Meskipun ion-ion klor tidak melakukan fungsi psikologis pada
proses-proses pertukaran zat, akan tetapi ia mempunyai pengaruh dalam
hal itu, dan pengaruhnya tidak selalu menguntungkan bahkan kadang
merugikan.
Pengaruh ion klor yang baik terhadap pertukaran zat sudah tentu hanya
selama konsentrasinya itu terletak dibawah atau pada kondisi optimum,
yang dapat mendorong pembentukan klorofil, dan pengaruhnya pada
kandungan didalam tanaman. Klor dapat mengurangi transpiratie direm
sehingga daun-daun akan menjadi lebih berair.
c. Silicium (Si)
Penting bagi beberapa tanamanyang sel-selnya dibuat dengan asam
kersik sebagai pencegahan terhadap gangguan-gangguan yang memakan daun
dan masuknya bibit penyakit kedalamnya, (batang dan daun-daun rumput,
macam-macam kayu)
d. Alumunium (Al)
Unsur ini selalu terdapat didalam abu tanaman walaupun hanya sedikit.
Apakah Al sangat dibutuhkan atau tidak belum ada persetujuan dari para
ahli. Yang penting dalam hal ini adalah bahwa beberapa tanaman budidaya
menunjukan kepekaan terhadap unsur ini walaupun sedikit sekali.
Penyelidikan pada tebu bahwa penggunaan 17-170 mg/1 Al2O3 bisa membahayakan, pada tembakau 90-180 mg/1 Al2O3 telah berbahaya.
Tanaman padi sangat peka terhadap Al2O3 kira-kira 14 mg/1 Al2O3 merupakan racun pada padi. pada keadaan tanah yang ekstrem (PH tinggi), tanaman yang ditanam pada tanah demikian akan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar