- Proses fisik : dilakukan dengan membangun/menata lahan sehingga drainase dan pembentukan lahan untuk media tanaman tersedia. Lahan yang semula digenangi air, maka dilakukan drainase yang membuat lahan tidak tergenang lagi. Jika ada tanaman di atasnya maka tanaman dapat tumbuh dan tidak terganggu dengan adanya air yang tergenang. Pembangunan drainase ini dinamakan tata air makro dan tata air mikro. Proses ini tetap dilakukan karena pembenahan fisik sangat diperlukan.
- Proses kimia : dilakukan pada lahan-lahan yang mempunyai keasaman tinggi atau pH rendah, maka berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Dalam kondisi tertentu membuat tanaman tidak dapat tumbuh. Upaya perlakukan yang digunakan adalah memberikan kapur tohor dan dolomit. Proses ini membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan materi kapur dan dolomit relatif banyak. Sedangkan hasil yang dicapai masih meragukan, jika kondisi keasaman sangat kuat justru kapur menggumpal dan lahan tidak berubah.
- Proses alami : biasanya penanganan lahan gambut ini dengan cara alami yaitu ditanami dengan jenis tanaman yang cocok. Dengan berjalannya waktu dicoba dengan tanaman lainnya dan semakin beragam. Biasanya menunggu antara 5 tahun untuk lahan gambut jenis D dan E, sedangkan pada lahan gambut C dan B membutuhkan antara 5 sampai 10 tahun. Bahkan untuk lahan A dan sebagian B membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Lamanya proses tersebut dikarenakan kondisi dan kandungan unsur-unsur kimia yang perlu diubah menjadi kondisi yang cocok dengan pertumbuhan tanaman. Misalnya: Tanah asam perlu dinetralkan; kandungan unsur yang bersifat penghambat tanaman (logam-logam berat) perlu diubah persenyawaannya menjadi tidak beracun, bahan organik yang belum busuk perlu dibusukkan.
- Proses pembakaran : Proses ini sering dilakukan untuk penanganan lahan gambut. Proses ini diawali dengan mengalirkan air yang tergenang dengan membuat saluran drainase. Setelah kering lahan dibakar.Adapun Dampak yang ditimbulkan dengan proses pembakaran ini adalah:
- Hilangnya timbunan unsur hara (gambut) yang bernilai milyaran jika dikonversikan dengan harga pupuk an organik.
- Tanah menjadi sangat miskin, dan biasanya jika digunakan untuk lahan pertanian memerlukan unsur tambahan termasuk nitrogen yang seharusnya melimpah di lahan gambut.
- Berpengaruh terhadap emisi carbon yang sangat ini semarak dibicarakan.
Sedangkan untuk Natural GLIO yang mempunyai fungsi :
- Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
- Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
- Mampu melindungi akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
- Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
- Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar