SELAMAT DATANG DI BLOG BAIM...SEMANGAT PAGI...BERSAMA MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI DAN KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI...GO ORGANIK INDONESIA...

Selasa, 02 Oktober 2012

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KENTANG

Kentang merupakan tanaman sayur mayur yang banyak di tanam petani untuk di daerah dataran tinggi.Namun untuk saat ini banyak para petani mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit pada tanaman kentang  mereka.Dari segi kurangnya pengetahuan para petani indonesia tentang jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman kentang,serta teknik penanggulangannya menggunakan pupuk Organik NASA yang berupa pestisida organik,maka akan sedikit saya kupas tentang hama dan penyakit tanaman kentang tersebut.Adapun hama dan penyakit pada tanaman kentang sbb :

HAMA


Ulat grayak (Spodoptera litura)
  • Gejala : ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis daunnya.
  •  Pengendalian : 
  1. Mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur .
  2. Melakukan penyemprotan Pupuk Organik NASA yang berupa pestida organik  yaitu NATURAL VITURA atau NATURAL VIREXI + AERO-810 dengan dosis per tangki semprot 14 liter 2 sendok NATURAL VITURA atau NATURAL VIREXI  + 1/3 tutup Aero-810. Lakukan penyemprotan di sore hari.

Kutu daun (Aphis Sp)
  • Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai.
  • Pengendalian:
  1. Memotong dan membakar daun yang terinfeksi.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik NASA yang berupa pestida organik  yaitu Natural BVR + Aero-810 dengan dosis ( 2 sdm + 1/3 tutup) / tangki semprot 14 liter.Lakukan penyemprotan di sore hari.
Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
  • Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri.
  • Pengendalian:
  1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
  2. Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella)
  • Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
  • Pengendalian: Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa pestisida alami yaitu Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
Hama thrips ( Thrips tabaci )
  • Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda.
  • Pengendalian:
  1. secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun yang terserang.
  2. Penyemprotan Pupuk Organik Nasa yang berupa Natural Pentana + Aero-810 dengan dosis ( 3 + 1/3 ) tutup/ tangki 14 liter. Lakukan penyemprotan di sore hari.
 PENYAKIT

Penyakit busuk daun ( jamur Phytopthora infestans ).
  • Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati.
  • Pengendalian:
  1.  Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
  2. Penyemprotan pupuk organik Nasa yang berupa Pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutp/tangki semprot. Lakukan penyemprotan di sore hari.
 Penyakit layu daun
  • Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning.
  • Pengendalian :
  1. Dengan cara menjaga sanitasi kebun dan pergiliran tanaman.
  2. Pemakaian Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
 Penyakit busuk umbi (Jamur Colleotrichum coccodes)
  • Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Pada bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.
  • Pengendalian:
  1. Dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik.
  2. Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
 Penyakit fusarium (jamur Fusarium sp.)
  • Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu.
  • Pengendalian:
  1. Dengan menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan.
  2. Pemakaian pupuk organik Nasa yang berupa pestisida organik Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
Penyakit bercak kering (Early Blight)
  • Penyebabnya adalah jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang biak di daerah kering.
  • Gejala: daun terinfeksi berbercak kecil yang tersebar tidak teratur, berwarna coklat tua, lalu meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.
  • Pengendalian:
  1. Dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik.
  2. Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.
Penyakit karena virus
Virus yang menyerang adalah:
  1. Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung.
  2. Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun.
  3. Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal.
  4. Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung.
  5. Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas .
Gejala :

  • akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati.
  • Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda.
Pengendalian:
  1. Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat..
  2. Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanam sebelum bibit di tanamkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar