HAMA
Kutu loncat ( Diaphorina citri )
Bagian diserang : tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.
- Gejala : tunas keriting, tanaman mati.
- Pengendalian :
- Pemakaian pupuk organik nasa yang berupa super nasa + pupuk kimia yang biasa di pakai ( di kurangi 30 % ).
- Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4 tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Bagian diserang : tunas muda dan bunga.
- Gejala : daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
- Pengendalian : Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4 tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Bagian diserang : daun muda.
- Gejala : alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
- Pengendalian :
- Daun yang terinfeksi di potong lalu di potong.
- Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
Bagian diserang : tangkai, daun dan buah.
- Gejala : bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
- Pengendalian :
- Penyemprotan dengan menggunakan Produk nasa yang berupa pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari.
- Atau menyemprotkan Produk NASA yang berupa Natural BVR dengan dosis 4 sendok makan Natural BVR / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari.
Bagian diserang : buah.
- Gejala : lubang gerekan buah keluar getah.
- Pengendalian :
- memetik buah yang terinfeksi lalu di bakar.
- Penyemprotan dengan menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
Bagian diserang : tunas, daun muda dan pentil.
- Gejala : bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
- Pengendalian : Penyemprotan dengan menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
Bagian diserang : tangkai dan daun muda.
- Gejala : helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang disertai nekrotis.
- Pengendalian :
- menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk.
- Hindari memakai mulsa jerami.
- Penyemprotan dengan menggunakan Produk nasa yang berupa Pestona dengan cara (pestona + Aero-810 ) dosis ( 5 + 1/3 ) tutup /tangki semprot.lakukan penyemprotan di sore hari dan dengan interval 10 hari sekali.
- Apabila Thrips daunnya sudah parah bisa di lakukan penyemprotan Natural Pentana dengan cara ( PENTANA + Aero-810) dosis ( 3 + 1/4 ) tutup / tangki semprot,lakukan penyemprotan 1 minggu sekali di sore hari.
Bagian diserang : tangkai buah.
- Gejala : berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
- Pengendalian :
- Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4 tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
- mencegah datangnya semut sebagai vektor kutu.
Bagian diserang : buah yang hampir masak.
- Gejala : lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
- Pengendalian : ditangkap dengan menggunakan Produk Nasa yaitu Metilat,dengan cara di oleskan di botol warna putih lalu di tancapkan sekitar 20 Pcs dengan jarak sekitar 20 m.
CVPD
- Penyebab : Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
- Pengendalian :
- Gunakan bibit tanaman bebas CVPD. Lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD.
- Penyemprotan pestisida organik nasa yang berupa Pestona / Natural BVR,untuk penyemprotan Pestona ( pestona + Aero-810 ) dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.Untuk penyemprotan Natural BVR ( natural BVR + Aero-810 ) dengan dosis ( 2 sendok makan + 1/4 tutup ) / tangki semprot.Lakukan penyemprotan di sore hari dengan interval 10 hari sekali.
- Penyebab : jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang : batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
- Pengendalian :
- pemotongan cabang terinfeksi.
- Bekas potongan diolesi pupuk organik nasa yang berupa POC NASA + Hormonik . POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit.
Penyebab: jamur Oidium tingitanium. Bagian diserang : daun dan tangkai muda.
- Gejala : tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
- Pengendalian :
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau ditanamkan
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian diserang : daun, tangkai atau buah.
- Gejala : bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
- Pengendalian :
- pemangkasan teratur.
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan
Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah.
- Gejala : terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
- Pengendalian :
- Hindari kerusakan mekanis.
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan
Penyebab: jamur Phyrophthora nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang serta daun di bagian ujung.
- Gejala : tunas tidak segar, tanaman kering.
- Pengendalian :
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar mangga di tanamkan
Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga.
- Gejala : dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
- Pengendalian :
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan
Penyebab : Upasia salmonicolor. Bagian diserang : batang.
- Gejala : retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
- Pengendalian :
- Olah tanah yang bagus dengan memakai Pupuk Organik NASA yang berupa super nasa di campurkan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. pupuk kimia dasar bisa di kurangi 30 % dari anjuran dinas pertanian setempat.
- Pemakaian Produk Nasa yang berupa Natural GLIO yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang selama 2 minggu,cara fermentasinya 1 kotak Natural Glio di campurkan dengan 50 Kg pupuk kandang. Lalu masukkan ke lubang tanah di sekitar jeruk yang mau di tanamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar