SELAMAT DATANG DI BLOG BAIM...SEMANGAT PAGI...BERSAMA MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI DAN KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI...GO ORGANIK INDONESIA...

Senin, 22 Oktober 2012

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KARET

Tujuan utama pasaran karet (hevea brasiliensis) indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. Dengan pemakaian pupuk organik nasa sudah terbukti dan teruji mampu  meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).Selain pupuk organik Nasa terdapat juga pestisida organik nasa yang sudah terbukti manfaatnya mampu mengatasi hama dan penyakit tanaman apapun,salah satunya hama dan penyakit pada tanaman karet.Adapun Hama dan Penyakit pada tanaman karet sbb :

Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Tanaman Karet

  1. Kutu lak (laccifer greeni Chamberlis) menyerang dan menghisap cair jaringan tanaman karet sehingga ranting-ranting lemah dan menggugurkan daun, terbentuknya jelaga hitam pada permukaan daun dan menghambat fotositesis. Penyebaran kutu lak dilakukan oleh semut. Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pestona atau Natural BVR dengan dosis untuk pestona + Aero-810 ( 5 + 1/4 ) tutup /tangki semprot dan bisa juga menggunakan natural BVR + Aero-810 ( 2 sendok makan + 1/4 tutup) /tangki semprot.
  2. Kutu Scalle insect (Saissetia nigru) yang menghisap cairan tanaman dan diternakan oleh semut. Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pestona atau Natural BVR dengan dosis untuk pestona + Aero-810 ( 5 + 1/4 ) tutup /tangki semprot dan bisa juga menggunakan natural BVR + Aero-810 ( 2 sendok makan + 1/4 tutup) /tangki semprot.
  3. Mealy Bugs (Ferrisana Virgata) yang menyerang pucuk daun tanaman mudah dan bagian bawah helaian daun tanaman di pembibitan. Manakalah Planococcuc citri menyerang pucuk-pucuk mudah, tanaman melengkung dan daun-daum keritimg. Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pestona atau Natural BVR dengan dosis untuk pestona + Aero-810 ( 5 + 1/4 ) tutup /tangki semprot dan bisa juga menggunakan natural BVR + Aero-810 ( 2 sendok makan + 1/4 tutup) /tangki semprot.
  4. Nacoleia (lamroserna diemenatis) merupakan kutu penyerang daun tanaman.Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan pestona atau Natural BVR dengan dosis untuk pestona + Aero-810 ( 5 + 1/4 ) tutup /tangki semprot dan bisa juga menggunakan natural BVR + Aero-810 ( 2 sendok makan + 1/4 tutup) /tangki semprot.
  5. Tarsonemus translucens (tungau karet) yang menyerang didaerah persemian sehingga bibit gugur pada daun muda. Tungau ini mneghisap cairan sel yang membentuk bintik-bintik kuning pada daun muda. Tindakan kuraktif dilakukan dengan penyemprotan pestona atau Natural BVR dengan dosis untuk pestona + Aero-810 ( 5 + 1/4 ) tutup /tangki semprot dan bisa juga menggunakan natural BVR + Aero-810 ( 2 sendok makan + 1/4 tutup) /tangki semprot.
  6. Helotrichia serrata (uret tanah) yang menyebabkan tanaman menjadi layu, berwarna kuning bahkan mati.Untuk mengatasinya jamur tersebut lakukan pemberian Natural Glio+ pupuk kandang dengan dosis 1 kotak Natural glio untuk 50 Kg pupuk kandang,lalu fermentasikan selama 2 minggu dan di anjurkan di pakaiakan sebelum tanam dengan ukuran 50 gram/lubang tanam.
  7. Belalang (Sexava nigricornis) menyerang tanaman muda dengan memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Pemberantasan dengan menyemprotkan pestona + Aero-810 dengan dosis ( 5 + 1/4 )tutup / tangki semprot.
 Jenis-jenis Penyakit Pada Tanaman Karet
  • Penyakit Akar Putih Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus (Rigidoporus lignosus). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada akar tanaman. Gejala pada daun terlihat pucat kuning dan tepi atau ujung daun terlipat ke dalam. Kemudian daun gugur dan ujung ranting menjadi mati. Ada kalanya terbentuk daun muda, atau bunga dan buah lebih awal. Pada perakaran tanaman sakit tampak benang-benang jamur berwarna putih dan agak tebal (rizomorf). Jamur kadang-kadang membentuk badan buah mirip topi berwarna jingga kekuning-kuningan pada pangkal akar tanaman. Pada serangan berat, akar tanaman menjadi busuk sehingga tanaman mudah tumbang dan mati. Kematian tanaman sering merambat pada tanaman tetangganya. Penularan jamur biasanya berlangsung melalui kontak akar tanaman sehat ke tunggul-tunggul, sisa akar tanaman atau perakaran tanaman sakit. Penyakit akar putih sering dijumpai pada tanaman karet umur 1-5 tahun terutama pada pertanaman yang bersemak, banyak tunggul atau sisa akar tanaman dan pada tanah gembur atau berpasir. Untuk mengatasinya jamur tersebut lakukan pemberian Natural Glio+ pupuk kandang dengan dosis 1 kotak Natural glio untuk 50 Kg pupuk kandang,lalu fermentasikan selama 2 minggu dan di anjurkan di pakaiakan sebelum tanam dengan ukuran 50 gram/lubang tanam.
  • Penyakit Batang.Busuk pada batang, menyerang sistem percabangan lambat laun cabang daun akan turun dan akibatnya percabangan itu akan patah.Untuk mengatasinya jamur tersebut lakukan pemberian Natural Glio+ pupuk kandang dengan dosis 1 kotak Natural glio untuk 50 Kg pupuk kandang,lalu fermentasikan selama 2 minggu dan di anjurkan di pakaiakan sebelum tanam dengan ukuran 50 gram/lubang tanam.
  • Jamur Upas.Penyebab: Cortisium salmonicolor.Gejala: Tajuk pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman  lemah dan produksi turun.Untuk mengatasinya jamur tersebut lakukan pemberian Natural Glio+ pupuk kandang dengan dosis 1 kotak Natural glio untuk 50 Kg pupuk kandang,lalu fermentasikan selama 2 minggu dan di anjurkan di pakaiakan sebelum tanam dengan ukuran 50 gram/lubang tanam.
  • Penyakit Bidang Sadap.Penyebab: Ceratocystis Fimbriata.Gejala: Menerang kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih kelabu lalu. Penyebaran melalui spora spora dan pisau sadap.Untuk mengatasinya sebelum terkena penyakit tersebut lakukan pengolesan Pupuk Organik Cair NASA ( POC NASA ) ke bekas sadapan ( deresan ).
  • Kanker Garis.Penyebab : Phytophthora palmivora butl.Gejala: Bidang sadapan terdapat garis vertikal berwarna hitam dan bisa masuk sampai kebagian kayu dan kulit membusuk. Banyak timbul dimusim penghujan dan kebun yang terlampau lembab Makin rendah irisan, kemungkinan infeksi makin besar.Untuk mengatasinya sebelum terkena penyakit tersebut lakukan pengolesan Pupuk Organik Cair NASA ( POC NASA ) ke bekas sadapan ( deresan ).
  • Alur Kering Sadap.Penyakit kekeringan alur sadap mengakibatkan kekeringan alur sadap sehingga tidak mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak mematikan tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh penyadapan yang terlalu sering, terlebih jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks ethepon. Adanya kekeringan alur sadap mula-mula ditandai dengan tidak mengalirnya lateks pada sebagian alur sadap. Kemudian dalam beberapa minggu saja kese-luruhan alur sadap ini kering tidak mengeluarkan lateks. Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat karena pada bagian ini terbentuk gum (blendok).Kekeringan kulit tersebut dapat meluas ke kulit lainnya yang seumur, tetapi tidak meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. Gejala lain yang ditimbulkan penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada batang tanaman.Untuk mengatasinya sebelum terkena penyakit tersebut lakukan pengolesan Pupuk Organik Cair NASA ( POC NASA ) ke bekas sadapan ( deresan ).
Faktor Yang Mempengaruhi Hama Dan Penyakit Tanaman Karet
Maslah hama berkaitan dengan populasi. Tinggi rendahnya populasi serangga hama disuatu tempat disebabkan oleh dua faktor. Yaitu faktor luat eksternal dan internal.
1.      Faktor Eksternal
  • Suhu / Temperatur yang mempengaruhi aktivitas dan penyebaran geografis/ lokal dan perkembangan serangga. Suhu maksimumC , suhu optimum 26C -31C dan suhu maksimim untuk pertumbuhan serangga berkisar 238C – 45C.
  • Kelembaban yang mempengaruhi cairan tubuh serangga. Prefensi serangga terhadap tempat hidup dan persembunyian (terutama: iklim mikro) dengan Rh optimum sebesar 73-100%.
  • Cahaya mempengaruhi perilaku serangga. Ada sebagian serangga akan mempercepat masa produksinya pada musim kering, manakalah sebagian serangga lainnya akan melakukan diapause pada musim kering.
  • Curah Hujan penyebab RH meningkat, entomopatogen yang ada diareal perkebunan dapat berkembang dengan baik. Tetepi hujan lebat akan menyebabkan tenah terendam sehingga banyak serangga tanah akan mati.
  • Makanan (Nutrusi) banyak tersedia didaerah tropis dan plasma nutfah yang beranekaragam, seperti kayu/bahan utama selulosa untuk rayap banyak ditemukan dihujan tropis di Indonesia.
  • Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air merupakan kebutuhan multak bagi organisme hidup. Bagi tumbuhan dalam pertumbuhan, perkembangan dan penyebaran biji. Manakalah bagi hewan dan manusia, air diperlukan untuk air minum dan sarana pendukung lainnya. Bagi unsur abiotik lainya (tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk).
  • Garis Lintang sangat mempengaruhi perbedaan distribusi organisme dipermukan bumi. Dan organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
2.      Faktor Internal
  • Fekunditas (kemampuan untuk bertelur imago betina)
  • Siklus hidup
  • Kecepata Repoduksi
  • Musuh Alami berperan penting dalam menekan populasi hama. Musuh alami serangga dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu predator mangsa dan parasitoid inang. Entomopatogen (seperti jamur, virus, dan bakteri) sendiri akan menimbulkan penyakit dan berbahaya bagi kehidupan organisme.
  • Kompetitor. Apabila terjadi jenis lain atau individu lain yang membutuhkannya sama disuatu tempat yang sama maka akan terjadi kompetisi. Kompetisi terbagi atas intraspesifik menyebabkan pemancaran dan perkelahian atas kompetisi intraspesifik (hama berbeda dengan sumber makanan  sama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar